Label 1

Materi Dasar Agroindustri


Agroindustri berasal dari dua kata yairu Agricultural dan Industry yang b erarti suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya, atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang di gunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi agroindustri dapat di artikan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut, dengan demikian agroindustri meliputi industri pengolahan hasil pertanian, industri yang memproduksi peralatan dan mesin pertanian, industri input pertanian (pupuk, pestisida, herbisida, dan lainnya) dan industri jasa sektor pertanian. 


Agroindustri merupakan bagian (subsistem) agribisnis yang memperoses dan mentrasformasikan bahan-bahan hasil pertanian (bahan makanan, kayu dan serat) menjadi barang-barang setengah jadi yang lansung dapat di konsumsi dan barang atau bahan hasil produksi industri yang di gunakan dalam proses produksi serta traktor, pupuk, pestisida, mesin pertanian dan lainnya. Dari batasan di atas, agroindustri merupakan sub sektor yang sangat luas yang meliputi industri hulu sampai dengan hilir. Industri hulu ialah industri yang memproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta industri sarana produksi yang di gunakan dalam proses budidaya pertanian, sedangkan industri hilir merupakan industri yang mengelola hasil pertanian menjadi bahan baku atau barang yang siap di konsumsi atau merupakan industri pasca panen dan pengolahan hasil pertanian. 


Dalam pembangunan pertanian, agroindustri merupakan penggerak utama perkembangan sektor pertanian, terlebih dalam masa yang akan datang posisi pertanian merupakan sektor andalan dalam pembangunan nasional sehingga peran agroindustri akan semakin besar. Dengan kata lain, dalam upaya mewujudkan sektor pertanian yang tangguh, maju dan efesien sehingga mampu menjadi leading sektor dalam pembangunan nasional, harus di tunjang melalui pengembangan agroindustri yang tangguh, efesien dan efektif. 

 

Strategi pengembangan agroindustri yang dapat di tempuh harus di sesuaikan dengan karakteristik dan permasalahan agroindustri yang bersangkutan. Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan agroindustri adalah:

1. Sifat produk pertanian yang mudah rusak dan bulky sehingga di perlukan teknologi pengemasan dan trasportasi yang mampu mengatasi masalah tersebut.

2. Sebagian besar produk pertanian bersifat musiman dan sangat di pengaruhi oleh kondisi iklim sehingga aspek kontinuitas produksi agroindustri menjadi tidak terjamin.

3. Kualitas produk pertanian dan agroindustri yang di hasilkan pada umumnya masih rendah sehingga mengalami kesulitan dalam persaingan pasar internasional. 

4. Sebagian besar industri bersekala kecil dengan teknologi yang rendah. 

 

Efek multiplier yang di timbulkan dari pengembangan agroindustri meliputi semua industri dari hulu hingga ke hilir. Hal ini di sebabkan karena karakteristik dari agroindustri yang memiliki kelebihan di bandingkan dengan industri lainnya, adapun kelebihan yang di miliki agroindustri sebagai berikut : 

a. Memiliki keterkaitan yang kuat baik dengan industri hulunya maupun ke industri hilir ,

b. Menggunakan sumber daya alam yang ada dan dapat di perbarui,

c. Mampu memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif baik di pasar internasional maupun di pasar domestik,

d. Dapat menampung tenaga kerja dalam jumlah yang besar, 

e. Produk agroindustri pada umumnya bersifat cukup elastis sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang berdampak semakin luasnya pasar khususnya pasar domestik.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Materi Dasar Agroindustri "

Posting Komentar